Kisah Mistis Klampis Ireng Ponorogo


Saat mendengar tempat yang bernama klampis ireng, beberapa orang tentu segera merinding, satu diantara tempat yang dipandang keramat oleh orang-orang Ponorogo ini terdapat di Desa Gandu Kepuh, tetapi orang lebih mengenalnya bila klampis ireng terdapat di Desa Sragi.
Belum juga hingga pada tempatnya, tetapi aura mistis sangatlah merasa saat datang untuk penuhi rasa penasaraan yang demikian tinggi, sebelumnya masuk pada ruang klampis ireng ada dua patung semar berwarna hitam jadi pintu gerbang masuk pada Saatlokasi klampis ireng, mengapa mesti patung semar karna menurut narasi kalau klampis ireng memanglah adalah tempat atau kerajaan nya kyai semar.
Klampis ireng tidak salah bila memanglah dijdikan atau di kenal jadi tempat paling wingit serta angker, tempatnya yang berada di tengahnya sawah, ditambah terdapat beberapa pohon-pohon besar yang melingkari klampis ireng. Mengapa diberi nama klampis ireng karna konon tuturnya memanglah dahulu di sini ada pohon klampis ireng tetapi saat ini telah tak ada atau telah mati.
Banyak narasi berkembang di orang-orang kalau klmpis ireng memanglah satu kerajaan alam goib, di mana semuanya makluk goib apa pun bentuk serta rupanya ada di sini dengan rajanya yang di kenal dengan sebutan kyai semar.
Ini adalah tempat berkumpulnya Kyai Semar serta Punakawan, bila kita dapat memandangnya jadi juga akan tampak satu kerajaan goib dengan semua kelengkapan nya, salah satunya pasar serta beda sebagainya, ”ujar Giyanto juru kunci Klampis ireng.
Lanjutnya, banyak argumen mengapa orang datang ke tempat itu, diantaranya minta pangkat, banyak atau dimudahkan rezeki, memilki kecantikan yang lebih untuk menarik lawan type, usaha lancar, serta beda sebagainya. “Namun umumnya mereka ini karna inginkan rezeki yang banyak, ”imbuhnya.
Masih tetap menurut mbah gundul sapaan akrab Giyanto, semuanya saja saat datang ke tempat ini serta inginkan suatu hal mesti lakukan ritual sambil sediakan 9 type barang seperti kemeyan, candu, rokok, kembang telon serta yang lain yang disyaratkan, mengenai untuk larangan nya tersebut salah satunya tidak bisa menggunakan pakaian berwarna hijau pupus karna dipandang menyamakan dayangan serta tidak bisa datang saat malam jum’at wage dalam penanggalan jawa.
“Bilamana larangan itu dilanggar oleh mereka yang datang juga akan beresiko jelek pada yang melanggarnya, bahkan juga dapat sampai wafat. ”terangnya.
Saat lakukan ritual ada yang hanya semalam, ada pula yang hingga berhari-hari, bergantung keperluan serta apakah orang itu sukses atau tidak, “untuk tolak ukur kesuksesan apa tidak, orang yang datang serta lakukan ritual itu bisa berjumpa dengan kyai semar atau tidak, ”tuturnya.
Menurut keyakinan tempat ini (klampis ireng) yaitu keraton atau kerajaan alam gaib, jadi saat menginginkan bertandang istilahnya ya mesti dengan tata langkah atau sopan santun supaya bisa di terima oleh penghuni keraton. “Tidak bisa di buat asal-asalan atau dalam bhs jawa ura uleg dinggo jak-jak’an utowo asal-asalan, karna ini keraton bukanlah tempat umum, ”pintanya.
Karna tempat ini yaitu kerajaan jadi bila dapat untuk memandangnya ada lihat satu kerajayaan dengan semua berisi yang serba emas, serta juga akan berjumpa dengan penghuninya kyai semar bersama punakawan nya yang tampak duduk, “kalau dapat menembus alam gaibnya juga akan tampak kerajaan yang serba emas serta bilamana kyai semar sudi jadi diakui semua keinginan juga akan dipenuhi, ”jelas Giyanto

Jadi juru kunci di klampis ireng lebih kurang telah 10 th., tak ada penunjukan untuk jadi juru kunci, awalannya dahulu sebelumnya saya yakni jokoboyo (piranti desa) Jamal, lalu saya disuruh untuk menolong Pak Jamal untuk menolong beberapa tamu sediakan kepentingan ritual, “Setelah Jamal wafat, selanjutnya orang mengetahui saya hingga sekarang ini dan dipandang jadi juru kunci klampis ireng, ”pungkasnya
Previous
Next Post »