Pesugihan,
satu kalimat yang telah teramat akrab di beberapa besar orang-orang Nusantara.
Tidak heran, bila nyaris di semua daerah senantiasa didapati tempat tempat
mistis untuk ritual pesugihan itu. Umpamanya di Pandansegegek, Kulonprogo,
Jogjakarta. Bagaimana prosesi ritualnya :
Pantai
Pandan segegek yaitu lokasi di selama barat Pantai Trisik. Jadi daerah wisata
alam, Pantai Pandansegegek hampir tidak di kenal. Terkecuali pemandangannya
jauh dari kesan indah, lokasi itu juga cukup terpencil serta terpisah dari
masyarakat asli setempat. Pandan segegek, saat ini adalah desa transmigran
lokal di lokasi kabupaten Kulonprogo. Karna belum juga penuhi kriteria satu
desa, pemukiman trans-lokal itu dengan administratif menginduk atau masuk
lokasi desa Karangsewu, kecamatan Galur.
Walau tidak
di kenal serta jauh dari kesan indah, Pandan segegek jadi berkesan asing.
Namun, rasa asing itu dapat memudar, saat seorang ketahui satu tempat gumuk
atau dataran tinggi yang mirip gunung, di ujung barat pemukiman Trans-lokal
Ring II. Gumuk itulah titik pusat dari yang dimaksud Pandansegegek, tempat
ritual mencari pesugihan.
Dari terlalu
jauh, Gumuk Pandansegegek tidak terlihat jadi tempat ritual. Sebab, lokasi itu
dikepung gundukan kotoran binatang, yang berniat ditimbun untuk kepentingan
pupuk. Tidak urung, tempat ritual itu juga dikerubungi juta-an lalat, kontras
dengan bayangan orang mengenai satu tempat ritual yang semestinya bersih serta
keramat. Ada dua gubuk reyot di puncaknya, yang berniat di buat untuk beberapa
aktor tirakat yang akan bertapa.
Ada di
puncak Gumuk Pandan segegek, situasi angker lebih merasa karna ada beberapa
sesaji serta tungku tempat pembakaran dupa. Selebihnya, kondisi angker terwujud
karna rimbunnya pohon-pohon yang didominasi oleh ilalang yang tumbuh liar.
Tidak ada benda keramat ditempat itu, terkecuali satu batu cadas yang tampak
berniat dipasang sebatas tanda tempat menyimpan sesaji. Susah meyakini tempat
itu jadi tempat ritual, apabila tidak lihat segera seorang yang tengah laris
tirakat ditempat itu. Mujur, baru saja ini kami merasakan seseorang perempuan
umur 30-an th. yang telah 3 hari bertapa.
Ujub Pada
Ibu Ratu Kidul
Dari beragam
pencarian yang dikerjakan, Pandansegegek tidak mempunyai juru kunci baku.
Beberapa aktor tirakat seringkali datang dari jauh, serta atas panduan guru
spiritualnya. Sugondo (30), warga asal Cepogo, Boyolali, yang kami jumpai di
tempat ritual menyebutkan, kehadirannya ke Pandansegegek cuma untuk mengantar
seseorang rekan. Pada penulis, jujur Sugondo mengaku, rekannya yang saat itu
tengah bertapa didalam gubuk, mempunyai tujuan untuk mencari kekayaan. Rekan
Sugondo itu yaitu perempuan, pedagang sayuran di pasar Giwangan, Jogjakarta.
“Teman saya
itu dahulu kaya. Namun mendadak bangkrut. Lantas, dia nekat bertirakat. Telah
tiga hari ini rekan saya puasa pati geni. Tidak makan tidak minum serta tidak
bisa terserang maupun lihat sinar. Gagasannya, empat hari ritual itu baru usai.
Namun, bergantung apa telah bisa wisik atau belum”, kata Sugondo.
Sugondo
menyambung, keinginan di Pandan segegek diperuntukkan pada Ibu Ratu Kidul
dengan kata lain Nyai Loro Kidul, penguasa Laut Selatan. Dari beragam narasi
pengalaman, kata Sugondo, godaan laris tirakat di Pandan segegek begitu berat.
Umpamanya, lihat mayat digotong dengan berkali-kali. Penampakan kepiting
sebesar sepeda motor serta sebagian penampakan beda yang mengerikan. Bila telah
berhasil, menurut dia, aktor juga akan memperoleh wisik atau pesan gaib lewat
mimpi.
Pandan
segegek nyatanya tidak cuma di kenal jadi tempat ritual pesugihan tuyul. Namun,
juga pesugihan type beda seperti Genderuwo atau Buto Ijo. Untuk pesugihan
tuyul, warga sekitaran menyebutkan, aktor tirakat yang berhasli juga akan dapat
lihat bentuk tuyul serta mesti selekasnya memasukkannya kedalam sebutir batu
atau kerikil. Dengan cara tersebut tuyul lalu dibawa pulang.
Bila laris
serta godaan ritual mencari pesugihan di Pandan segegek teramat berat, apakah
hasil yang didapat cukup sebanding? Sugondo menyebutkan, dari pengalaman
sebagian orang akhirnya benar-benar sangat memuaskan. Lalu, bagaimana dengan
resikonya? Sugondo mengakui tidak paham. “Setahu saya, bila tidak berhasil cuma
pulang tanpa ada hasil. Itu saja”, katanya.
Sungguhkah
laris ritual di Pandan segegek itu luput dari kemungkinan? Janganlah gegabah.
Satu ritual pastinya ada beberapa mahar yang perlu dibayar. Berhasil ataupun
tidak, mahar berbentuk apa pun tetaplah mesti diberi. Seperti mesti pilih,
aktor tirakat cuma miliki dua pilihan, mukti atau mati. laris ritual di Pandan
segegek termasuk musyrik. “Meminta pada terkecuali Alloh itu bermakna
menyekutukan Tuhan. Dosanya tidak terampuni.
Berhasil
atau tidak, seorang yang telah coba ritual itu dengan automatis namanya segera
terdaftar di alam gaib jadi pengikut syetan. Bila tidak berhasil ritual, efek
negatif segera dapat dirasa. Umpamanya, hidup jadi lebih sulit serta seringkali
alami sakit berat yang tidak dapat sembuh dengan medis. Bila berhasil,
mengakibatkan sesudah mati juga akan jadi budak syetan. “Alam gaib itu
memanglah ada. Demikian juga Ratu Kidul. Namun tingkah laku manusia pada alam
gaib yg tidak pas, malah membawa pada kesesatan. Ibu Ratu Kidul tidak salah,
manusianya yang salah.
Sumber:http://warisdjati.blogspot.co.id/2012/12/mistik-pesugihan-pandan-segegek.html
EmoticonEmoticon